Selasa, 18 Maret 2014

[REVIEW] - Indonesia Mengajar


Sejarah Indonesia Mengajar
Gerakan Indonesia Mengajar diinspirasi proses panjang yang dibangun selama bertahun-tahun. Proses ini adalah gabungan dari:
1) Pelajaran dari berbagai generasi.
2) Perjalanan aktivitas pengabdian maupun interaksi dgn berbagai masyarakat.
3) Pengetahuan modern yang dipetik dari dunia akademik global.

Singkat Cerita
Ide awal Indonesia Mengajar berasal dari Anies Baswedan. Pada dekade 1990-an, Anies adalah mahasiswa dan aktivis di Universitas Gadjah Mada (UGM). Ia adalah Ketua Umum Senat Mahasiswa UGM dan terlibat di berbagai aktivitas kemahasiswaan. Pada masa itu, ia bergaul dan belajar banyak dari seorang mantan rektor UGM periode 1986-1990: Prof Dr Koesnadi Hardjasoemantri (Pak Koes). Pak Koes, seorang keturunan ningrat dari Tasikmalaya, adalah eks Tentara Pelajar yang pasca-revolusi kemerdekaan menjadi mahasiswa di UGM yang baru berdiri di Jogja.






Website Indonesia Mengajar


Mengapa Pengajar Muda?
Selain diharapkan akan membantu mengisi kekurangan guru berkualitas di daerah yang membutuhkan, Pengajar Muda akan belajar kepemimpinan di daerah penempatannya agar mereka memiliki kompetensi kelas dunia sekaligus pemahaman yang utuh terhadap masyarakat akar rumput.


Indonesia Mengajar sangat percaya bahwa kualitas pendidikan sangat terkait erat dengan kualitas tenaga pengajar. Oleh karena itu, gerakan ini menantang generasi muda untuk mengawali karirnya sebagai Pengajar Muda.


Di daerah penempatannya, dengan berbagai pengalamannya, diharapkan para PM dapat membagi inspirasi kepada siswa-siswinya dan menjadi jendela kemajuan kepada generasi harapan bangsa Indonesia yang selama ini jauh dari pusat-pusat pertumbuhan negeri ini. Di sana, mereka akan memiliki saudara-saudara baru. Persaudaraan itu akan semakin merajut tenun kebangsaan Indonesia.



KORPS PENGAJAR PEMUDA

Mereka adalah sarjana-sarjana terbaik dari berbagai penjuru tanah air. Mereka terpanggil untuk menjadi Pengajar Muda: ikut membantu mencerdaskan kehidupan bangsa melalui langkah nyata di bidang pendidikan. Menjadi Pengajar Muda bukanlah pengorbanan. Ini adalah kesempatan sekaligus kehormatan besar untuk mengenal bangsa Indonesia secara langsung dan utuh. Selama setahun di daerah penempatan, mereka mengajar, berinteraksi dan membagi inspirasi.


Pengajar Muda Angkatan III


Sekian, semoga bermanfaat yaa :)
Sumber: